Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Lembaga Pengendalian Sosial

Gambar
DAMPAK LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, lembaga pengendalian sosial memberikan efek baik positif maupun negatif bagi kehidupan bermasyarakat. Positif atau negatifnya dampak yang ditimbulkan tergantung dari kinerja lembaga pengendalian sosial itu sendiri  di dalam masyarakat. 1. Dampak positif Lembaga pengendalian sosial akan berdampak positif manakala menunjukkan kinerja yang baik. Setiap pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat ditangani dengan baik, sesuai dengan aturan yang berlaku serta menimbulkan keadilan bagi masyarakat. Akibatnya kehidupan bermasyarakat menjadi lebih aman dan tertib. 2. Dampak negatif Lembaga pengendalian sosial akan berdampak negatif manakala menunjukkan kinerja yang tidak baik atau tidak berfungsi dengan baik. Setiap pelanggaran yang terjadi tidak ditindaklajuti dengan segera dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dapat menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Akibatnya adalah : Kepastian huku

Teori-Teori Penyimpangan Sosial

TEORI-TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL Teori anomie Salah satu teori yang menjelaskan perilaku menyimpang adalah teori anomie dari  (Narwoko dan Suyanto, 2004: 91). Teori ini berasumsi bahwa penyimpangan sosial adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan dan akhirnya menjadi menyimpang.Merton menggambarkan munculnya keadaan anomie sebagai berikut: Masyarakat industri modern, lebih mementingkan pencapaian kesuksesan materi yang diwujudkan dalam bentuk kemakmuran atau kekayaan dan pendidikan yang tinggi.   Apabila hal tersebut dicapai,maka dianggap telah mencapai tujuan-tujuan status atau budaya yang dicita-citakan oleh masyarakat. Untuk mencapai itu ternyata harus melalui cara kelembagaan yang sah.   Namunakses kelembagaan yang sah jumlahnya tidak dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama lapisan bawah.   Akibat dari keterbatasan akses tersebut,maka muncul situasi anomie,yaitu suatu sit

Pengendalian Sosial--- Review 5

Gambar
Senin, 16 April 2018 (Pertemuan 7) Penegendalian Sosial ditujukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya suatu penyimpangan yang terjadi tidak terulang kembali, pengendalian sosial juga merupakan cara menghadapi perilaku yang melanggar norma sosial. Menurut Peter L. Berger , pengendalian sosial merupakan berbagai cara yang dilakukan untuk mengendalikan orang yang membangkang. Tujuan dari pengendalian sosial itu sendiri adalah berusaha memastikan konformitas terhadap norma yang berlaku di masyarakat.  Pengendalian Sosial oleh Polisi Sumber: Google Proses Pengendalian Sosial dibagi menjadi dua, yaitu: Pengendalian Formal --- Dilakukan dengan adanya organisasi yang sengaja dibentuk. Contohnya, melalui lembaga Pengadilan. Pengendalian Informal --- Dilakukan tanpa adanya organisasi yang sengaja dibentuk. Contohnya, masyarakat. Tujuan dari pengendalian sosial adalah berusaha memastikan konformitas terhadap norma yang berlaku di masyarakat. Masyarakat bersikap kon

Penyimpangan Sebagai Proses--- Review 4

Senin, 8 April 2018 (Pertemuan 6) Pada pertemuan kali ini yang kami pelajari di kelas Sosiologi Perilaku Menyimpang adalah mengenai materi tentang bagaimana proses seseorang menjadi penyimpang. Penyimpangan merupakan suatu proses sosial, penyimpangan terjadi melalui proses sosial yaitu melalui interaksi dan sosialisasi. Perilaku menyimpang atau seseorang menjadi penyimpang bukan merupakan perilaku bawaan lahir, melainkan dibentuk melalui proses sosialisasi. SOSIALISASI---- Perilaku menyimpang atau seseorang menjadi penyimpang bukan merupakan perilaku bawaan lahir, melainkan dibentuk melalui proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi ini individu ditanamkan peran dan status yang ada di masyarakat. Apabila indvidu tersebut salah dalam menempatkan perannya dalam masyarakat, maka hal terseutdisebut dengan penyimpangan.  INTERAKSI SOSIAL---- Perilaku merupakan hasil dari interaksi sosial. Dalam proses interaksi manusia mempelajari peranan-peranan baru dalam masyarakat, setelah mend

Hukum Pidana -- Hukum Perdata (Review 3)

Gambar
Senin, 26 Maret 2018      (Pertemuan ke-4) Pada pertemuan kali ini Pak Rahman menjelaskan mengenai hukum yang terdapat di Indonesia, yaitu Hukum Pidana dan Hukum Perdata.  Terdapat beberapa hal yang membedakan antara hukum pidana serta hukum perdata, diantaranya : HUKUM PIDANA---- Hukum Pidana memutuskan orang masuk penjara atau tidak.  Apabila hukum pidana tidak ditangani dengan baik, akan menimbulkan efek terjadinya kegoncangan dalam masyarakat. Penegakan hukum pidana diambil alih oleh negara , sedangkan pihak yang terlibat lebih pasif .   Hukum Pidana menangani jenis-jenis kejahatan berikut : Pembunuhan Pencurian Penganiayaan Penipuan Pemalsuan Dokumen Terdapat beberapa institusi yang menangani kasus Hukum Pidana, yaitu: Kejaksaan Kepolisian Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pengadilan Proses penetapan seseorang yang akan di pidanakan, yaitu: Penyelidikan (dilakukan oleh polisi) Mengurus berkasnya mengikuti pasal-pasal yang berlaku. Jaksa mengurus bukt

Perubahan dan Penyimpangan --- Review 2

Senin, 19 Maret 2018      ( Pertemuan ke-3)            Pada pertemuan ini Pak Rahman menjelaskan materi Perubahan dan Penyimpangan, dalam  materi ini Pak Rahman menjelaskan hubungan antara Kriminalitas, Penyimpangan, dan Masalah Sosial. Setiap kriminalitas termasuk ke dalam penyimpangan, tetapi tidak semua penyimpangan itu disebut kriminalitas. Setiap penyimpangan merupakan masalah sosial, tetapi tidak semua masalah sosial termasuk ke dalam penyimpangan.    Terdapat 4 ukuran atau indikator yang menentukan apakah suatu perilaku atau tindakan dikatakan menyimpang atau tidak yaitu:   Reaktif/reaksi ------P erilaku dianggap menyimpang apabila ada reaksi dari masyarakat.  Reaksi ini timbul karena masyarakat merasa ada perilaku anggota masyarakat yang aneh/berbeda. Absolut ------K etika suatu tindakan atau perilaku dianggap menyimpang, maka akan selamanya disebut sebagai perilaku menyimpang seperti LGBT dan pembunuhan. Setelah orang tersebut dianggap oleh khala

Sosiologi Perilaku Menyimpang --- Review 1

Senin, 12 Maret 2018      (Pertemuan ke-2) Hari itu Pak Rahman selaku dosen dari Mata Kuliah Sosiologi Perilaku Menyimpang menyampaikan materi di perkuliahan kami, mahasiswa/i Pendidikan Sosiologi B angkatan 2015. Hari itu Pak Rahman menyampaikan materi mengenai norma apa saja yang di gunakan dalam mengkaji Sosiologi Perilaku Menyimpang. Sebelumnya, disampaikan terlebih dahulu oleh Pak Rahman mengenai bagaimana sosiologi mengkaji hubungan manusia. Sosiologi mengkaji hubungan manusia melalui beberapa tahap diantaranya yaitu : Interaksi----- Interaksi antara satu individu dengan individu lainnya. Individu merespon suatu bentuk interaksi pasti tidaklah sama, dalam kata lain pasti berbeda-beda responnya. Respon seseorang terhadap suatu interaksi berdasarkan pada perspektif dirinya, sehingga respon akan bereda-beda. Respon yang berbeda terhadap suatu interaksi ini dapat menimbulkan kesalahpahaman yang dapat menjadi pemicu konflik dalam hubungan sosial manusia.  Proses Sosial-----  P

Sosiologi Perilaku Menyimpang

Perspektif Sosiologis tentang Perilaku Menyimpang                 Berkaitan dengan perilaku menyimpang tersebut, teori-teori sosiologi, baik yang ternasuk  dalam kategori klasik maupun modern, telah memberi penjelasan yang cukup memadai untuk  dijadikan pijakan kita dalam rangka memahami sebab-sebab terjadinya perilaku menyimpang.  Dimulai dari Durkheim dengan konsepnya anomie , suatu situasi tanpa norma dan arah yang  tercipta akibat tidak selarasnya harapan kulturan dengan kenyataan sosial.  Selanjutnya,  Merton mencoba menghubungkan anomie dengan penyimpangan sosial. Ia berpendapat  bahwa sebagai akibat proses sosialisasi, individu belajar mengenal tujuan-tujuan penting  kebudayaan dan sekaligus mempelajari cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut yang  selaras dengan kebudayaan. Apabila kesempatan untuk mencapai tujuan tidak ada atau tidak  mungkin, dan individu-individu mencari alternatif, perilaku alternatif itu bisa berupa  penyimpangan sosial.              Merton m

MENGAPA INDIVIDU MENYIMPANG....??

Gambar
Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang Penyimpangan atau perilaku menimpang pada inividu atau kelompok dapat terjadi karena adanya sebab-seba berikut: Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna----- Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan yang tidak pantas. Ini terjadi karena seseorang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna dimana agen-agen sosialisasi tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi sub kebudayaan menyimpang------ Sub kebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat. Contoh kelompok menyimpang diantaranya kelompok penjudi, pemakai narkoba, geng pen

Fenomena Anak Jalanan sebagai Bentuk Permasalahan Sosial pada Anak

Gambar
FENOMANA ANAK JALANAN SEBAGAI BENTUK PERMASALAHAN SOSIAL PADA ANAK             Anak merupakan investasi dan harapan masa depan bangsa serta sebagai penerus dan pembangun generasi yang akan datang. Dalam kehidupan, masa anak-anak merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang    menentukan masa depannya. Perlu adanya optimalisasi perkembangan anak,    karena selain penting juga pada masa itu anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan anak dapat terpenuhi secara baik. Anak harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani,    cerdas, bahagia, bermoral tinggi dan terpuji, karena di masa depan mereka    merupakan aset yang akan menentukan kualitas peradaban bangsa. Namun, fenomena yang marak kita lihat saat ini adalah fenomena anak jalanan, fenomena anak-anak jalanan ini perlu untuk kita perhatikan sebagai masalah sosial. Anak-anak yang seharusnya menerima pendidikan di masa